Monday, August 22, 2011

Manusia Purba


by Selena and Yuliana 8 inter

Indonesia adalah salah satu negara yang banyak ditemukan fosil-fosil manusia purba. Hal inilah yang membuat Indonesia banyak di lirik para arkeolog dan Paleoantropologi, guna untuk meneliti perkembang kehidupan manusia pada zaman lampau.

A. Homo
1. Homo Mojokertensis
Kaum Homo Mojokertensis itu dapat diartikan “manusia kera dari Mojokerto”
Fosilnya ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936 - 1941. Fosil kaum homo
ini ditemukan Von Koenigswald.

2. Homo Robustus
“ Robustus” adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya. Fosil Homo Robustus ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo.

3. Homo Sapiens
Jenis kaum homo yang hidup di zaman batu (Paleolitikum) ini memiliki bentuk tubuh dan sifat yang sama dengan manusia sekarang, tetapi masih terbiasa dengan kehidupan yang sangat sederhana dan mengembara (nomaden). Homo sapiens memiliki volume otak sekitar 1000-1200cc, dan mempunya tinggi badan antara 130-210 cm.  Muka mereka tidak menonjol kedepan seperti jenis manusia purba lainnya. Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu; homo soloensis dan homo sapiens wajakensis.

A) Homo soloensis
Fosil homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran
dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 di lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, homo soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika.

B) Homo Wajakensis
Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia.
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas.

Makanan yang mereka makan sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo Wajakensis termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.

4. Homo Floresiensis (Hobbit)
Para ilmuwan telah menemukan fosil tengkorak dari suatu spesies manusia yang tumbuh tidak lebih besar dari anak-anak berusia lima tahun. Homo floresiensis yang digambarkan bertubuh kerdil ini, memiliki tengkorak seukuran buah jeruk, dan diduga hidup 13.000 tahun silam, bersama gajah pigmi dan kadal raksasa seperti komodo. Diperkirakan, mereka bertinggi badan 100 cm dan memiliki berat tubuh sekitar 25 kg.
B. Manusia Purba di Indonesia
1. Meganthropus Paleojavanicus
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, di lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berada di lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap, rahang yang besar dan kuat, serta tulang pipi yang tebal. Tetapi, mereka tidak memiliki dagu. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.

2. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Mereka di perkirakan bertinggi badan sekitar 165-180 cm, memiliki hidung yang tebal, graham yang besar, dan hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka sudah termasuk pemakan segala, tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

a) Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.

b) Pithecanthropus Robustus
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.

c) Pithecanthropus Erectüs
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur,
pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka hidup sekitar
satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus memiliki tinggi badan sekitar 165-170 cm, dan berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc.

No comments:

Post a Comment