Monday, August 22, 2011

Manusia Purba di Indonesia


  by Amanda Gunawan / 9 Inter

Manusia purba adalah saat manusia hidup pada zaman purba, zaman prasejarah, zaman nirkela. Ada beberapa ciri ciri manusia purba, sebagai berikut: 
1.       Berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya
2.       Memiliki akal dan volume otak yang lebih besar daripada primata lain
3.       Mengenal bahasa/ dapat berbicara
4.       Hidup berkelompok dan mengenal pembagian tugas/kerja
5.       Memiliki peradaban.
Fosil adalah sisa sisa tumbuhan, hewan dan lain lain.. Cara kita mengetahui bahwa adanya manusia purba itu dari fosil manusia purba. Para ahli sejarah berusaha untuk merekonstruksi bentuk dan cara mahluk hidup itu hidup dengan melakukan penggalian tanah. Ada beberapa cara untuk kita mengetahui sumber informasi mengenai kehidupan masa purba masa itu, yaitu:
  1. Hasil penggaliann fosil. Fosil yang dapat memberi petunjuk tantang kehidupan manusia masa purba dan sebagainya disebut fosil pandu atau leitfosil.
  2. Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous Roche) yang ditemukan di teluk Triton (Irian Jaya), Pulau Seram, dan di Sulawesi Selatan.
  3. Dapur sampah (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di Medan di Sumatra Utara, dan Langsa (Aceh).
  4. Alat-alat yang digunakan oleh manusia purba atau artefak seperti beliung persegi, kapak lonjong, kapak genggam, serpih, alat pemukul kayu dan lain-lain.
Ilmuan yang berasal dari luar negeri bernama Eugena Dobois, menemukan beberapa fosil manusia di Indonesia, dia adalah orang yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur, Indonesia. Ada tiga fosil yang ditemukan oleh Eugena Dobois, yaitu:
o   Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
Ciri-ciri Homo Wajakensis:
-          Muka datar dan lebar
-          Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol
-          Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata
-          Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang
-          Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.
Informasi tentang Homo Sapien(Homo/ Genus):
o   Homo adalah manusia modern
o   Berusia 2,3 hingga 2,4 juta tahun
o   Semua spesies Genus telah punah, kecuali Homo Sapien.
o   Selain Homo Wajakensis, ada fosil lain yang ditemukan yaitu Pithecanthropus Erectus, yang berasal dari kata “Phitecos” yang berarti kera, “Antropus” yang berarti Manusia dan “Erectus” yang berati berjalan tegak. Fosil tersebut ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo(Dari Jawa Tengah ke Jawa Timur), dekat Ngawi. Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan pada tahun 1891. Saat Eugena Dobois menemukan penemuan ini, penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
Ciri-cirinya :
- Memiliki tengkorak besar dengan volume 1630cc
- Mukanya datar dan lebar
- Akar hidungnya lebar
- Bagian mulutnya sedikit menonjol
- Dahinya agak miring
- Di atas rongga matanya terdapat busur kening yang nyata
- Rahangnya tergolong masif
- Memiliki gigi yang besar
- Tubuhnya berdiri tegak dengan tinggi sekitar 173 cm.
o   Pithecanthropus Majokertensis/ Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur. Namanya diambil dari tempat fosil tersebut ditemukan. Fosil tersebut ditemukan oleh Ralph Von Koeningswald pada tahun 1936 dan fosil tersebut dalam rupa fosil anak-anak. Disebut juga Pithecanthropus Robustus. Pithecanthropus secara tipologi berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Diperkirakan bahwa umurnya sekitar 30.000 hingga 2juta tahun.
Berikut ciri-ciri pithecanthropus:
o   Tinggi: 165cm-180cm
o   Badan tegak, tidak setegak Meganthropus
o   Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
o   Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
o   Tidak berdagu
o   Makannya tumbuhan dan hewan hasil buruan.
o   Pithecanthropus Soloensis. Spesies tersebut ditemukan pada lapisan Pleistosen Atas di Ngandong, Solo, Jawa Timur. Lalu fosil-fosil Pithecanthropus Soloensis juga ditemukan pada lapisan Pleistonsen Tengah di daerah Sangiran (Solo, Jawa Timur) dan Sambungmacan (Sragen, Jawa Tengah). Diperkirakan Pithecanthropus Soloensis hidup antara 900.000 hingga 200.000 tahun yang lampau.  Jenis Pithecanthropus Soloensis memiliki perbedaan dengan Pithecanthropus Erectus. Oleh karena itu, ia dipisahkan ke dalam spesies tersendiri. Para ahli memperkirakan hubungan Pithecanthropus Soloensis mungkin lebih dekat dengan Pithecanthropus Mojokertensis. Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis yaitu:
o   Tengkorak lonjong, tebal dan masif
o   Dahi lebih berisi
o   Akar hidungnya lebar
o   Rongga matanya sangat pajang
o   Volume otaknya sekitar 1250cc

No comments:

Post a Comment