Manusia Purba
by Kevin Wijaya 9i/6
Introduksi
Sebelum kita menjadi seperti pada sekarang, ada satu tahap yang para nenek dan kakek moyang kita lalui sebagai manusia. Pada dunia ilmiah, dipercaya bahwa kita dulu adalah manusia purba. Manusia purba pada dasarnya memiliki jenis-jenis dan karakteristik yang berbeda dengan manusia-manusia sekarang, namun tidak sepenuhnya berbeda. Melalui penemuan-penemuan fosil, setidaknya sudah ditemui 3 jenis manusia purba, yaitu;
· Megantrophus Paleojavanicus (Manusia raksasa kuno jawa)
Mega(Raksasa)anthropus(Manusia) Paleo(Kuno)javanicus(Jawa)
· Pithecanthropus Erectus (Manusia Kera yang berdiri)
Pithec(Kera)anthropus(Manusia) Erectus(Berdiri)
· Homo [Sapiens] (Seorang Pria Bijak)
|
|
|
Ketiga foto yang menunjukan gambaran imaginatif mengenai tiga jenis manusia purba tersebut telah terlihat perbedaan dari mereka bertiga. Foto imaginatif tersebut berdasarkan fakta-fakta penemuan fosil-fosil para geologist di Indonesia dan luar negeri. Telah ditetapkan informasi mengenai 3 jenis manusia purba tersebut pada pengetahuan sejarah, yaitu:
Meganthropus Paleojavanicus
· Diperkirakan tubuhnya sangat besar
· Memiliki tulang pipi yang tebal
· Memiliki otot kunyah yang kuat
· Memiliki tonjolan kening yang mencolok
· Memiliki tonjolan belakang yang tajam
· Tidak memiliki dagu
· Memiliki perawakan yang tegap
· Memakan jenis tumbuhan
· Hidup sekitar 1 - 2 juta tahun lalu
· Memiliki otot kunyah yang kuat
Pithecanthropus Erectus
· Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
· Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
· Bentuk tubuh & anggota badan tegap
tetapi tidak setegap megantropus
· Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
· Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
· Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
· Bentuk hidung tebal
· Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai
wanita berkonde
· Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
· Diperkirakan makan tumbuh-tumbuhan dan hewan
Homo Sapiens
· Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
· Tinggi badan antara 130 – 210 cm
· Otot tengkuk mengalami penyusutan
· Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
· bibir bagia atas memiliki lekuk bibir
· Muka tidak menonjol ke depan
· Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Meganthropus Paleojavanicus
Nama Meganthropus diambil dari bahasa Sangiran, Jawa Tengah, yang berarti mulut atau rahang yang sangat besar sekali. Pada tahun 2005, para Palaeoanthropologist (Grup ilmuan yang mempelajari manusia purba) menetapkan bahwa Meganthropus Paleojavanicus tetap di dalam keluarga jenis Homo-erectus dengan beberapa alasan tertentu.
Meganthropus | |
Status Konservasi | Fosil |
Divisi | Chordata |
Kerajaan | Animalia (binatang) |
Kelas | Mamalia |
Order | Primata |
Genus | Homo (?) |
Species | Homo Erectus (?) |
Sub-Species | Homo Erectus Palaejavanicus (?) |
Nama Trional | Homo Erectus Palaejavanicus |
Pithecanthropus Erectus
Nama Pithecanthropus Erectus dinamakan oleh penemunya yaitu Trinil – Nagawi regensi pada tahun 1891. Fosil tersebut, ia temukan di pinggiran sungai bengawan solo. Namun, nama pertama jenis ini yaitu Homo-Erectus, namun setelah itu dinamakan nama ilmiahnya yaitu Phitecanthropu Erectus oleh Eugene Dubois. Eugene Dubois tidak menemukan bagian fosil tersebut secara lengkap dan hanya; sepasang gigi, tulang kepala, dan sepasang tulang betis dan paha. Lalu, telah ditemukan yang lebih lengkap dari Eugene, ditemukan oleh grup orang-orang dari desa Sangiran, jawa tengah 18Km utara dari solo, ditemukan oleh seorang Paleontologist yang lahir di Berlin, GHR Von Koenigswald, pada tahun 1935. Banyak barang bukti penemuan di Desa Sangiran namun informasi yang sangat kurang mengenai Jenis ini
Homo-Sapiens
Homo Sapiens atau “manusia bijak” adalah satu-satunya genus dari Homo yang hidup hingga sekarang, berdasarkan pada nenek-kakek moyang kira, para gorilla pintar. Memiliki otak yang paling besar dan dapat berfikir untuk memecahkan masalah hidup membuat Homo-Sapiens menjadi jenis yang paling unik dan pintar. Dengan kebutuhan sosial, biologis, kimiawi, DLL, akan membuat Homo-Sapiens bekerja dengan sempurna
No comments:
Post a Comment